Sabtu, 06 April 2013

drama addict


Sepertinya gue terkena “drama addict”, ya..kecanduan nonton drama berseri. Korea, gue rasa kata ini tidak asing di telinga kita, jika mendengar kata-kata korea pasti akan langsung terpikirkan tentang dramanya, lagunya, yang mungkin saat ini melanda indonesia, dan termasuk gue. Gue  lebih suka menonton movienya sebenarnya daripada dramanya, yakk itu subyektif sebenarnya. Kalau gue nonton drama korea dan biasanya itu sampai belasan seri, gue jarang akan berhenti nonton sampai drama itu selesai, sangat sulit untuk berhenti menonton dan melanjutkan esok hari. Menonton drama korea membuat imajinasi kita lari kemana- mana, kenapa bisa gitu? Ya iyalah kita pasti membayangkan bagaimana jika kita menjadi pemeran utama di drama itu, berpikir seandainya di kehidupan nyata benar-benar terjadi. Tapi, gak mngkin terjadi lah, namanya juga drama televisi pastinnya akan dikemas dengan sangat apik, seakan-akan itu terjadi di dunia nyata, tapai sebenernya sangat jauh dengan dunia nyata. Bayangin aja, ada di dunia atau di belahan bumi mana yang namanya seorang presiden direktur sebuah perusahaan gede bisa jatuh cinta dan suka sama gadis desa biasa, gak mungkin banget kan, hal itu hanya terjadi di drama, sekali lagi hanya terjadi di drama. Selain drama korea gue juga suka sama dorama jepang, movienya juga suka. Dorama jepang  atau bisa disebut dengan film berserinya jepang lebih deket sama kehidupan kita, mereka menceritakan hal-hal real yang sekiranya bisa kita gapai di kehidupan nyata. Jadi, lebih simple trus kalau mau ngayal setlah nonton dorama jepang agak nyambung lah.